Ensiklopedia Tafsir Al Qur'an

Referensi Kitab Tafsir dari Berbagai Ulama

Tafsir Ibnu Katsir Surat Yusuf Ayat 41

Tafsir Ibnu Katsir Surat Yusuf Ayat 41

Hai kedua temanku dalam penjara, adapun salah seorang di antara kamu berdua akan memberi minuman tuannya dengan khamr; adapun yang seorang lagi, maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku).

Yusuf alaihis salam berkata kepada kedua teman sepenjaranya: Hai kedua temanku dalam penjuru, adapun salah seorang di antara kamu berdua kelak akan memberi minum tuannya dengan khamr. (Yusuf: 41)

Orang itu adalah yang bermimpi memeras anggur. Dalam jawabannya ini Nabi Yusuf alaihis salam tidak menyebutkan nama orang yang dimaksud, agar dia tidak bersedih hati karenanya. Karena itulah ia menyamarkan orangnya dalam jawaban berikut: Adapun yang seorang lagi. maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. (Yusuf: 4!)

Padahal apa yang dilihatnya dalam mimpinya itu membawa roti di atas kepalanya. Kemudian Yusuf alaihis salam memberitahukan kepada keduanya bahwa ta'bir itu telah diutarakannya dan pasti akan menjadi kenyataan; karena mimpi itu bagi yang mengalaminya masih menjadi ramalan baginya selama dia tidak menceritakannya. Apabila ia menceritakannya (kepada orang lain), maka mimpi itu akan menjadi kenyataan.

As-Sauri telah meriwayatkan dari Imarah ibnul Qa'qa', dari Ibrahim ibnu Abdullah yang mengatakan bahwa setelah kedua orang itu menceri­takan apa yang dikatakannya, lalu keduanya berkata, "Sebenarnya kami tidak melihat apa pun dalam mimpi kami." Maka Nabi Yusuf berkata: Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya (kepadaku). (Yusuf: 41)

Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Muhammad ibnu Fudail, dari Imarah, dari Ibrahim, dari Alqamah, dari Ibnu Mas'ud. Dan penafsiran yang sama telah diutarakan pula oleh Mujahid, Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam, dan lain-lainnya.

Kesimpulan: Barang siapa yang berpura-pura bermimpi, lalu ta'birnya diutarakan kepadanya, maka apa yang dita'birkan kepadanya pasti akan terjadi.

Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Mu'awiyah ibnu Haidah, dari Nabi Shollallohu alaihi wa sallam, disebutkan bahwa Nabi Shollallohu alaihi wa sallam pernah bersabda: Mimpi yang dialami oleh seseorang masih merupakan ramalan nasib baginya selagi belum diungkapkan ta'birnya; apabila ta'birnya telah diungkapkan, maka akan menjadi kenyataan (baginya).

Di dalam kitab Musnad Abu Ya'la disebutkan sebuah hadits secara marfu' melalui jalur Yazid Ar-Raqqasyi, dari Anas: Kenyataan mimpi itu diungkapkan oleh orang yang pertama-tama mena'birkannya.

Sebelumnya,
Tafsir Ibnu Katsir Surat Yusuf Ayat 39-40
Selanjutnya,
Tafsir Ibnu Katsir Surat Yusuf Ayat 42