Ensiklopedia Tafsir Al Qur'an

Referensi Kitab Tafsir dari Berbagai Ulama

Tafsir Ibnu Katsir Surat At Taubah Ayat 9-11

Tafsir Ibnu Katsir Surat At Taubah Ayat 9-11

Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan itu. Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat terhadap orang-orang mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. Dan mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Jika mereka bertobat, mendirikan salat, dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudara kalian seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.

Allah Subhanahu wa ta’ala mencela orang-orang musyrik dan memberikan semangat kepada orang-orang mukmin untuk memerangi mereka.

Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. (At-Taubah: 9)

Artinya, mereka menukarkan ayat-ayat Allah -yakni tidak mau mengikutinya- dengan harga yang sedikit, yakni dengan kesenangan duniawi yang rendah dan tiada artinya bila dibandingkan dengan pahala akhirat.

Lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. (At-Taubah: 9)

Mereka menghalang-halangi orang mukmin dari mengikuti jalan yang benar.

Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan itu. Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat terhadap orang-orang mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian. (At-Taubah: 9-10)

Tafsir ayat ini telah disebutkan di atas, begitu pula ayat yang sesudahnya.

Jika mereka bertobat dan mendirikan salat. (At-Taubah: 11) hingga akhir ayat. 

Tafsirnya telah dikemukakan sebelum ini.

Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnul Musanna, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Abu Bakar, telah menceritakan kepada kami Abu Ja'far Ar-Razi, telah menceritakan kepada kami Ar-Rabi' ibnu Anas yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Anas ibnu Malik mengatakan bahwa Rasulullah Shollallohu alaihi wa sallam pernah bersabda: Barang siapa yang meninggal dunia dalam keadaan ikhlas kepada Allah dan menyembah-Nya tanpa mempersekutukan-Nya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat, berarti ia meninggal dunia dalam keadaan Allah rida kepadanya.

Yang dimaksud ialah dia berpegangan kepada agama Allah, yaitu agama yang didatangkan oleh para rasul dan disampaikan oleh mereka dari Tuhannya, sebelum terjadi penyimpangan dan perbedaan keinginan. Yang membenarkan hal ini terdapat di dalam Kitabullah.

Jika mereka bertobat. (At-Taubah: 11)

Yakni jika mereka menanggalkan semua berhala dan penyembahan terhadapnya.

Dan mendirikan salat serta menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. (At-Taubah: 5)

Di dalam ayat lain disebutkan pula: Jika mereka bertobat, mendirikan salat, dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudara kalian seagama. (At-Taubah: 11)

Kemudian Al-Bazzar mengatakan bahwa akhir hadits ini berada padaku -hanya Allah yang lebih mengetahui- yaitu: "Dia meninggal dunia dalam keadaan Allah rida kepadanya'. Sedangkan sisa yang ada padaku berasal dari perkataan Ar-Rabi ibnu Anas.

Selanjutnya,
Tafsir Ibnu Katsir Surat At Taubah Ayat 12

No comments:

Post a Comment