Ensiklopedia Tafsir Al Qur'an

Referensi Kitab Tafsir dari Berbagai Ulama

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al A’raf Ayat 63-64

Tafsir Ibnu Katsir Surat Al A’raf Ayat 63-64

Dan apakah kalian (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kalian peringatan dari Tuhan kalian dengan perantaraan seorang laki-laki dari golongan kalian agar dia memberi peringatan kepada kalian dan mudah-mudahan kalian bertakwa dan supaya kalian mendapat rahmat. Maka mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bah­tera, dan Kami menenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya).

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman menceritakan perihal Nabi Nuh alaihis salam, bahwa Nuh berkata kepada kaumnya: Dan apakah kalian (tidak percaya) dan heran. (Al-A'raf: 63), hingga akhir ayat.

Maksudnya, janganlah kalian heran akan hal ini karena bukanlah hal yang mengherankan bilamana Allah menurunkan wahyu kepada seorang lelaki diantara kalian. Hal itu justru merupakan rahmat bagi kalian, belas kasihan dari Allah, dan kebaikan-Nya kepada kalian. Utusan itu ditugaskan-Nya agar memberikan peringatan kepada kalian supaya kalian takut kepada pembalasan Allah dan supaya kalian tidak mempersekutukan-Nya.

Dan supaya kalian mendapat rahmat. (Al-A'raf: 63)

Ayat berikutnya diceritakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala: Maka mereka mendustakan Nuh. (Al-A'raf: 64)

Yakni mereka berlarut-larut dalam mendustakan Nuh dan menentang­nya, dan tidak ada yang beriman dari kalangan kaumnya kecuali hanya sedikit orang. Sebagaimana yang disebutkan di bagian lain dari Al-Qur'an.

Firman Allah Subhanahu wa ta’ala: Kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di dalam bahtera. (Al-A'raf: 64)

At-fulk artinya kapal laut atau bahtera. Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain, yaitu firman-Nya: Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu. (Al-Ankabut: 15)

Adapun firman Allah Subhanahu wa ta’ala: Dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. (Al-A'raf: 64)

Ayat ini semakna dengan ayat lain yang disebutkan melalui firman-Nya: Disebabkan kesalahan-kesalahati mereka, mereka ditenggelamkan, lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Allah. (Nuh: 25)

Firman Allah Subhanahu wa ta’ala: Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya). (Al-A’raf: 64)

Yakni buta terhadap perkara yang hak, mereka tidak dapat melihatnya dan tidak dapat beroleh petunjuk ke arahnya. Dalam kisah ini Allah menjelaskan bahwa Dia akan membela kekasih-kekasih-Nya dari musuh-musuh mereka, menyelamatkan rasul-Nya serta orang-orang yang beriman, dan membinasakan musuh-musuh mereka dari kalangan orang-orang kafir. Seperti yang disebutkan oleh firman-Nya: Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami. (Al-Mu’min: 51), hingga akhir ayat.

Demikianlah Sunnatullah untuk hamba-hamba-Nya di dunia dan akhirat, yaitu bahwa pada akhirnya akibat yang terpuji hanyalah diraih oleh orang-orang yang bertakwa, dan keberuntungan serta kemenangan hanya diperoleh mereka. Allah Subhanahu wa ta’ala telah membinasakan kaum Nuh alaihis salam dengan menenggelamkan mereka dan menyelamatkan Nuh beserta sahabat-sahabatnya yang beriman.

Malik meriwayatkan dari Zaid ibnu Aslam bahwa kaum Nabi Nuh karena banyaknya sehingga jumlah mereka memenuhi lembah-lembah dan dataran-dataran tinggi.

Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan, "Tidaklah Allah mengazab kaum Nabi Nuh melainkan di saat bumi penuh dengan mereka, dan tidak ada suatu daerah pun dari bumi melainkan padanya terdapat seorang raja dan pendurhaka."

Ibnu Wahb mengatakan, "Telah sampai kepadaku berita dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa orang-orang yang selamat bersama Nabi Nuh alaihis salam di dalam bahtera adalah delapan puluh laki-laki, salah seorang dari mereka adalah bangsa Jurhum yang berbicara memakai bahasa Arab." 

Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abu Hatim. Dari jalur lain Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya pula secara muttasil sampai kepada Ibnu Abbas radliyallohu anhu

Selanjutnya,
Tafsir Ibnu Katsir Surat Al A’raf Ayat 65-69

No comments:

Post a Comment